Joe Biden Mengadakan Peringatan Kematian Akibat Covid-19 Telah Merenggut NawaLebih dari 500 Ribu, Berita Luar Negeri

Seperti yang sudah kita ketahui sebagai warga negara Indonesia bahwa Joe Biden sudahmenjdai presiden Amerika Serikat yang resmi. Joe Biden berhasil mengalahkan Donald Trump sebagai calon presiden sekaligus saingannya untuk merebutkan posisi kepemimpinan. Joe Biden dianggap lebih memiliki hati yang lembut ketimbang Donald Trump yang egois dalam kepemimpinan dan setiap keputusan yang ia ambil, maka dari itu Joe Biden menang lewat hati masyarakat Amerika Serikat yang sudah geram dipimpin oleh Donald Trump.

Biden akan mengadakan peringatan khusus untuk memperingati kasus kematian Covid-19 yang sudah merenggut nyawa sebanyak 500 ribu jiwa pada hari senin lalu. Biden dikabarkan akan melakukan perayaan dengan menggelar upacara penyalaan lilin sekaligus berduka cita yang akan dilakukan di Gedung Putih pada pukul 18.15 waktu setempat. Hal ini tentunya menuai berbagai pujian dari masyarakat Amerika Serikat dan beberapa negara.

Dikutip dari berita politik terkini, Pada upacara yang akan diadakan nanti, juga akan dihadiri oleh sang ibu negara yaitu Jill Biden, serta wakil presiden KEmala Harris bersamaan dengan suaminya, Doug Emhoff. Upacara ini bukan sekedar untuk mencari perhatian melainkan bentuk kepedulian AS dengan korban jiwa akibat Covid-19 di seluruh dunia yang telah merenggut banyak sekali kroban jiwa. Pasalnya angka 500 ribu bukanlah angka yang kecil untuk sebuah kematian akibat virus dalam kurun waktu beberapa tahun saja.

Selain dari itu, Biden juga akan memerintahkan untuk mengibarkan bendera setengah tiang di seluruh kantor lembaga pemerintahan selama lima hari kedepan setelah upacara. Lagi-lagi hal ini dilakukan sebagai bentuk bela sungkawa terhadap korban jiwa akibat Covid-19 di seluruh dunia. Hal ini bukan kali pertama untuk seorang Biden menunjukan bentuk kepeduliannya terhadap korban Covid-19 lewat upacara yang diadakannya.

Setelah satu hari dilantik pada bulan januari 2020 lalu, Biden juga mengadakan upacara yang berada di Li coln Memorial sebagai bentuk kepeduliannya terhadap bencana Covid-19 yang sudah mencapai 400 ribu kasus pada bulan januari 2020 lalu. ‘

Banyak yang berpendapat bahwa apa yang dilakukan Biden ini adalah sebagai bentuk perbedaan terhadap apa yang dilakukan oleh pemimpin pendahulunya yaitu Donald Trump di dalam kasus penanganan Pandemi Covid-19. Bagaimana tidak, sejak awal pandemic melanda Amerika Serikat, Trump dianggap main-main atau tidak serius dalam menangani masalah ini. Bahkan Donald Trump juga sangat jarang untuk mengucapkan duka cita terhadap korban jiwa akibat Covid-19.

Yang lebih parahnya lagi, Donald Trump dianggap sebagai alasan pemicu naiknya jumlah korban akibat Covid-19 di Amerika Serikat yang di perkirakan akan menembus angka 600 ribu jiwa dan kasus positif sebanyak 2,5 juta jiwa.

Berbeda dengan pemipin AS yang baru yaitu Biden, ia dianggap sebagai pemipin yang sangat tanggap dalam menangani Pandemi. Sejak awal ia menjabat sebagai presiden Amerika Serikat, ia langsung membuat peraturan dan gebrakan yang efektif seperti menerapkan aturan wajib masker bagi seluruh warga Amerika Serikat, memperbanyak tes Covid-19, dan juga memperluas vaksinasi agar dapat menekan atau menahan jumlah korban untuk kedepannya.

Nampaknya warga Amerika Serikat sudah sangat cocok dengan cara kepemimpinan Joe Biden yang terkesan peduli terhadap apa yang dialami oleh rakyatnya, berbanding terbalik dengan presiden sebelumnya yang sudah didemo berulang kali oleh rakyatnya.